Senin, 10 Oktober 2011

Mencari bahagia Sejati

Ane pernah mengalami masa2 sulit seperti itu, terutama saat benar2 melakukan segala yg terbaik dengan tulus dan ikhlas, tapi... keadaan malah tdk seperti yg diharapkan, sesak dan nelongso sekali rasanya. Sampai2 ane berpikiran, "buat apa jadi org lurus dan jujur, kalau selalu saja dipersalahkan. Orang2 hypokrite nan pembohong malah diterima baik, hidup mereka baik2 saja,krn org2 hanya melihat sisi baik mereka."


Benar.. lebih mudah mengutuki "nasib buruk" kita, daripada "keberuntungan" dalam hidup. Itulah manusia, benar2 minim dengan rasa syukur.. Bukan cuma agan atau ane, tapi kita semua. Itulah mengapa, Tuhan benar2 mencintai org yg bersyukur dan rendah hati, dan memberi penghargaan tertinggi kepada mereka.

Saat menghadapi masalah berat, kita selalu merasa sebagai orang paling malang sedunia. Pokoknya, tdk ada deh yang lebih menderita dari kita. Benarkah itu ? It's absolutely wrong, man.. Besarnya masalah itu bergantung pada seberapa luas hati kita utk menampungnya. Masalah itu ibarat segenggam garam, jika ia dilarutkan dalam segelas air, maka rasanya akan luar biasa asin, tak tertahankan. Namun, jika ia dilarutkan di danau, maka akan terasa hambar. Gelas dan danau itulah perumpaan hati kita

Sering kali kita mempertanyakan eksistensi hidup di dunia. Bertanya-tanya, apa tujuan kita diciptakan. Untuk ane pribadi, setelah melalui beragam cobaan, baru bisa menyimpulkan : kita hidup untuk memberi manfaat, bagi siapapun.

Setiap orang diciptakan Tuhan dengan bakatnya masing2, plus dengan ujian2 berat, agar bakat itu terasah tajam dan siap digunakan. Kebahagiaan itu terletak pada sebanyak apa yg bisa kita berikan buat orang lain. Saat merasa sedih, muram, tak beguna dan hampa, maka segeralah berbagi dengan orang lain. Dengarkan masalah mereka, bantulah mencari solusinya, dan disaat itulah kita merasa berharga.. Inilah yg sebenarnya dicari oleh semua orang, pengakuan bahwa dirinya cukup berharga utk diakui eksistensinya dan cukup dicintai kehadirannya. Dan disaat inilah kita merasa bahwa, masalah kita bukanlah apa2.

Tidak ada yg percuma dalam berbuat kebaikan. Karena kebaikan itu investasi paling prospektif yang pernah ada. Dia akan berbuah ranum, tepat disaat kita membutuhkan. Kebaikan2 yg pernah kita lakukan di masa lalu itulah, yang memberikan pertolongan pd kita hari ini. Begitulah mekanisme Tuhan yang Maha Cantik, agar kita semua mau berkaca pada segala keburukan kita.

Banyak yg bertanya2, mengapa ane mau meladeni sebegini banyak cerita, dan melayani begitu banyak curhatan, apa ga capek ? Jawabannya sederhana, ane ingin agar hidup ane berarti.

Maka, sist/gan, carilah kebahagiaan hati pada orang2 yg luka hatinya dan lara hidupnya. Karena dengan bersama merekalah, kita akan merasa berharga, dan hidup ini ternyata layak utk dijalani dengan senyum.


Salam hangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar